Bukan lautan, hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui,
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Masih ingat lagu itu? Cuplikan lirik lagu Kolam Susu oleh Koes Plus. Mungkin anak kelahiran 1999-2000 seperti gue gak banyak yang tau lagu itu, tapi syukur gue masih tau. Haha, gue emang anak jadul kali ya…
Gue habis baca buku nya Pandji Pragiwaksono. Bukunya yang Nasional. is . Me.
Sehabis baca buku itu, gue sadar betapa WOW-nya Indonesia itu. Walaupun sebelum baca pun gue udah sadar sih, haha.
Waktu liburan sekolah (entah kapan) gue sekeluarga liburan keliling pulau jawa. Walaupun gak semua kota kita jelajahi. Naik mobil ber-enam, kita berangkat dari Bandung. Ke Jakarta, Karawang, Bogor, Semarang, Jogja, dan kota-kota lainnya. Kita singgah di beberapa tempat. Tidur di mobil, kadang juga menginap di hotel.
Jauh lebih asyik dibanding naik pesawat. Kalau naik pesawat, sepanjang perjalanan lo cuman bisa ngeliat awan. Naik mobil, lo bisa liat macem-macem.
Di kota-kota itu, kita juga ngunjungin saudara, kerabat, dan temen. Kalau ketemu pantai, berhenti sebentar, terus main air deh, hehe…
Liburan saat itu rame banget. Gue masih berumur 12 tahun, adik gue masih 10 tahun, ada juga yang masih 8 tahun, dan 6 tahun. Adik bayi belom lahir, hehe.
4 bocah perempuan main-main akrab, pemandangan yang cukup jarang lho (menurut gue).
Beautiful. How beautiful this country. Padahal gue baru menjelajah 1 pulau, dan itupun gak semuanya. Emang bener lagu Koes Plus. Indonesia ini tanah surga.
Di Jogja, gue terkesima sama kerapihan jalan dan tata letak kotanya. Penduduknya juga ramah. Memang agak beda dengan Bandung. Di sana, gue sempet pergi ke pasar malam. Murah meriah, pikir gue. Pasar malam kayak gini gak kalah asyik sama Dufan. Variasi mainannya memang lebih sedikit, tapi seru.
Gue sedikit kaget ngeliat pasar malam Jogja. Ada bombomcar segala... pikir gue.
Di Bandung, gak ada pasar malam yang ada bombomcar nya.
Adik-adik gue betah main disitu. Waktu udah mau tutup, dia masih pengen main. Apalagi main mancing-mancingan ikan itu… J
Kalau ke Jogja, Malioboro gak boleh lupa. Malioboro di malam hari, asyik banget. Suara orang berjualan, ketawa, becanda, suara delman……. rasanya klop!
Bukan cuman keindahan kota aja, tapi keindahan alamnya bener-bener kerasa juga. Pantai, gunung, asri banget…
Di Jogja, gue sempet ngunjungin kampung ditengah kota… Kampung apa ya, gue lupa namanya 😀
Gue lagi sarapan di McD, terus disamping ada gang kecil. Ada palang yang bertuliskan nama kampung itu. Gue tertarik.
Yang jelas, kampung itu dibangun untuk masyarakat gak mampu. Ada orang yang membangun kampung itu, dan beberapa rumah kecil dari anyaman bambu di kampung itu. Rumah-rumah itu disewa, harganya 1000-5000 perak. Murah.
Gue masuk ke kampung itu. Seperti kampung biasa pada umumnya, tapi gak kumuh. Kampung itu ada di dalam gang kecil, wajar kalau orang gak nyadar/tau. Disekitar gang ada kios-kios kecil. Ada toko besi pula. Di seberang jalannya, ada McD. Kampung ditengah kota. Dibalik modernisasi, ada orang yang tinggal secukupnya, seadanya. Dibalik modernisasi, ada kesederhanaan. Sayang, gue lupa nama kampungnya. Padahal lo bisa tanya selengkapnya ke mbah google tentang kampung itu.
Keindahan Indonesia ini terlalu banyak. Gue baru nyeritain tentang Jogja aja udah abis ± 2 halaman kertas A4, gimana kalo gue ceritain semuanya?
Keindahan Bali, yang jadi pulau incaran bule-bule luar….. Keindahan Raja Ampat, incaran diver-diver dan orang-orang … Keindahan Kepulauan Seribu, yang indah nan murah meriah… Jangankan pulau deh, batik aja indah banget, sampe ‘dicuri’ negara tetangga.
Gue heran sama tuh kasus. Banyak orang Indonesia menyalahkan negara tetangga, padahal kita juga salah, lho. Kedua belah pihak salah.
Kalau gak mau dicuri, kenapa didiemin? Kenapa dicuekin?
Kalau mau punya karya dan diakui bangsa lain, kenapa harus mencuri? Iri?
Sebenernya bukan gue mau nilai orang sembarangan atau apa, tapi jujur gue agak heran sama kebanyakan orang Indonesia. Terutama yang remaja kayak gue. Disuruh pake batik malu, tapi batiknya dicuri kok keberatan?
Gue berusaha supaya gue gak kebawa arus kayak begitu. Syukur, lingkungan keluarga gue sepemikiran dengan gue.
Indonesia itu kaya. Sangat kaya. Makanya Jepang dan Belanda menjajah, untuk mengambil kekayaan Indonesia itu.
Orang yang bilang Indonesia terpuruk, memang benar. Saat ini Indonesia memang sedang dalam keadaan terpuruk. Kita pasti ingin bangkit. Tanah Surga ini tidak boleh disia-siakan.
Tapi, mana bisa bangkit kalau generasi penerusnya negative thinking begini? Pesimis, bahkan ada yang benci sama Indonesia. Gue tahu itu, karena gue pernah berteman dengan orang-orang yang seperti itu, baik secara online maupun offline.
Sadar dong, kita itu generasi penerus yang akan jadi pilar-pilar bangsa nanti. Bersyukurlah, kita bisa jadi bagian dari Indonesia. Bersyukurlah kita bisa hidup di tanah surga. Orang di negara lain, beras pun harus import. Kita bisa makan beras hasil tanah sendiri.
Bukan cuman kekayaan alam, dari segi prestasi negara kita unggul lho. Tim olimpiade langganan juara. Jarang pulang dengan tangan kosong. Sea games pun memenangkan banyak medali emas. Desainer-desainer hebat dunia, banyak yang berasal dari Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa unggul Harvard, kebanyakan berasal dari Indonesia.
Kakak kelas gue yang sempet sekolah di amrik, jadi orang pinter disana. Dia bilang pelajaran di amrik mah, gampang. Ketinggalan jauh sama pelajaran di Indonesia.
INDONESIA itu TANAH SURGA! ❤ 🙂
Bukan lautan, tapi hanya susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui,
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman..